Lalu telapak tangannya menekan bagian belakang kepalaku sehingga aku menunduk kembali. Mbak Lia terpekik. Bokep Arab Kulepaskan klip tali sepatunya. Aku sedikit membungkuk agar dapat mengecup pergelangan kakinya. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir kewanitaan terlihat semakin jelas. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Sambil mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya sehingga roknya semakin tersingkap hingga tertahan di atas pangkal paha.“Suka Jhony?”“Hmm.. Ia memang menawan karena sepasang bola matanya sewaktu-waktu dapat bernar-binar, atau menatap dengan tajam. Ooh.. Mbak Lia tersenyum sambil menatap mataku.“Mengapa?”Aku membisu. Tapi di balik itu semua, ternyata ia suka mendikte. Mbak Tia mengangguk. Ternyata betisnya yang berwarna gading itu mulus tanpa bulu halus. Tak pernah aku melihat paha semulus dan seindah itu.
