Terpampanglah jelas tubuh telanjang gadis itu. Diana meminta satu rokokku. Bokep Dan Diana pun merasakannya.“Aduh Mas Ray, udah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut saya udah kerasa agak negg nih, tapi nikmat…., aduh…, barangmu gede banget sih Mas Ray…”Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, lalu ke kanan, memutar, lalu kembali ke depan ke belakang, ke atas lalu ke bawah. Pulang lho! Namun karena dia mungkin belum biasa, giginya beberapa kali menyakiti penisku.“Aduh Diana, jangan kena gigi dong…, Sakit. Diana memandangku saat sebuah lagu romantis terdengar.“Mas, setelah ini mau kemana?”
“Pulang. Tanpa kuduga ia mendorongku untuk bersandar ke bangku, dengan sigapnya tangannya membuka sabuk yang kupakai, lalu membuka zipper jins hitamku. Mulutnya berkicau terus, bertanya-tanya mengenai profesiku. Jadi setelah mengantar materi yang kudapat kepada rekanku yang akan membuat beritanya, aku dan Diana menuju arah utara.
>