Pasti orang tua Reno bukan orang kebanyakan. Bokeb Reno senang kelihatannya dengan genggamanku. “Betul,” sahut Toni tanpa menghentikan entotannya, “Dia anak pingitan Mbak.”Ah..enak sekali rasanya pikirku dan aku melirik ke arah reno. Dia ingin nonton kita Mbak…”
“Apa?” aku kaget, tatapanku tertuju ke foto besar yang terpampang di dinding itu. “Kenalan dulu dong,” Toni menghentikan entotannya sejenak, sambil menoleh ke arah Reno.Aku yang sedang terlentang ini sempat juga berjabatan tangan dengan Reno. Tibalah saatnya aku orgasme. Perhatianku yang tertumpah ke alat kelamin Reno, membuatku kurang konsentrasi pada yang sedang Toni lakukan di atas tubuhku.Aku menggapaikan tanganku. Memang harus kuakui, Toni membuatku kangen terus. Dia hanya ingin nonton. Aku resah sekali rasanya. Tapi kalau kamu mau dan ingin bebas, kan bisa ketemuan di hotel.”
“Ih, takut Mbak. Jam 7 suamiku sudah berangkat kerja. “Crepp..creep..” suara selangkangannya berbenturan dengan pinggiran lubang kemaluanku.
