Tanganku kembali ke pahanya, bahkan terus ke atas meraba CD-nya. “Uh, pegel mulut saya..”. Bokep Family Daging bulat yang ‘mengkal’. Kondisi jalan yang penuh tikungan dan tanjakan sementara konsentrasi tak penuh.Hari mulai gelap, aku belum menemukan solusi masalahku, di mana aku akan menggumuli Sari? Rupanya Sari berpikiran sama. Kiri ke arah Tangkuban Perahu. Saya takut dimarahin Mama”, Aku diam saja, jengkel. Toh tidak akan kelihatan. Tangannya kutuntun ke selangkanganku. Aku penasaran! Masih genit dan sedikit manja. Keteganganku yang tadi sempat turun oleh “gangguan” orang lewat, kini naik lagi. “Sebentar lagi.., Sar..”.Kembali ia melahap. Lurus aja”. Saatnya segera tiba. Sari bukannya mempercepat, malah melepas. Paling-paling ia hanya menepis tanganku sambil matanya jelalatan khawatir ada orang yang melihatnya. “Sama Mas dong..”. Mau ngapain di Lembang? Mendingan minum susu Sari aja..”. Sari cepat-cepat mengancingkan kemejanya, kutangnya belum sempat dibereskan.
