Kalau kamu mau coba tanya orang lain, silakan.”“…” Tia diam saja.“Kalau kamu mau, aku siap bantu. Bokep HD Sambil merapat ke punggung Tia, Bram berbisik.“Becek amat di dalam sana, licin. Aku pengen lihat lonteku ngobok mekinya sendiri. Tia diam sejenak, lalu dengan ragu-ragu mulai. Gih.”Bram lalu mundur dan melepas tangan Tia. Hayo ngaku. Tia menurut, berharap Bram melanjutkan ronde 3. Entah karena apa. Sebelum Tia sempat protes, Bram menggenggam satu tangannya dan mendorong Tia ke arah sofa sampai kepalanya bersandar di sofa. Hayo ngaku. Cuma dia tidak berani bilang.“Gak usah nyangkal,” desis Tia. Dasar Bram. Selama ini kehidupan mereka lancar-lancar saja. Mercy itu tidak berhenti di rumahnya, karena memang itu mobil orang lain; mobil mewah itu berhenti di depan salon Citra.
