Ia berkata,“Kamu nyesel yah Lin?”, saya menggeleng sambil berkata,“Nggak kok Lang…, sekalian buat pengalaman bagiku.”Saya teringat kalau orang-orang di luar kelas sangat banyak yang menonton pertandingan, lalu saya buru-buru mengenakan pakaian dan menyuruh Gilang juga untuk memasang pakaiannya. Bokep Mama sebelun saya menjawab, saya merasakan kepala batang kemaluannya sudah menyentuh bibir kemaluanku.“Crestt.., creest”, terasa ada yang robek dalam kemaluanku dan sedikit darah keluar. Lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan. Saya hanya tersenyum padanya, lalu Gilang bangun dan menghampiriku.Dia juga hanya tersenyum padaku. Saya langsung bertanya padanya.“Ada apa Gilang…, babak ke-2 sudah mau mulai nih…, kamu tidak takut dicariin pelatih kamu?”. Sebelum keluar dia bertanya padaku,“Lin kapan kita bisa ‘begituan’ lagi?”, dan saya menjawab “Terserah kamu Lang”.




















