Kamu jangan macem-macem ya Sand!” kecam Tari.Aduh.., kelihatannya dia marah.“Sorry! Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh pernyaluran. Bokep JAV Rasanya benar-benar nyaman.Kulihat Tari tersenyum kepadaku. Kok bisa ya akur ama Rina?”Aku diam saja.Aku dan Rina memang lumayan akur. Kalau dituruti nafsuku, pasti setiap hari aku minta jatah dari Rina. Dari tadi aku tidak menyadarinya.“Mir, apartemen siapa nih?”“Apartemennya Lia. Kugunakan jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara jari manisku kugunakan untuk mengorek liang sanggamanya. Dia tidak akan bangun. Nah lho? Aku hanya mengamati bagaimana kedua payudara Tari yg sedang digunakan untuk memijat batang penisku.“Enak kan, Sand?” Tari bertanya.Aku mengangguk. Dari Tari, menanyakan dimana aku berada. Disana kami berpisah, dan aku kembali ke rumah dgn mobilku.Di rumah, tentu saja Rina menanyakan darimana saja aku sampai malam belum pulang. Kumasukkan k0ntolku ke dalam liang kenikmatannya dgn pelan tp pasti.
