“Uhhh.. “Wah dasar tukang coli kamu…” serangnya. Bokep Thailand Sialan! “Hufff… OK lah,” kataku pasrah. Kami berdua termasuk pasangan yang serasi, apa mau dikata lagi tubuhku yang tinggi tegap dapat mengimbangi parasnya yang langsing dan padat. “Entar lagi lah, pijitin dulu badanku,” kataku. “Ini bagianku,” katanya sambil menuding adikku yang seakan mau meledak. “Ahh.. nikmat, ayo terusin..” desahnya membuatku berdebar.Kulihat tangannya mulai merabai kemaluannya sendiri sehingga kelihatan basah sekarang. Aku memang mewarisi bakat ayahku yang merupakan seorang pemburu yang handal, hal inilah yang membuat darah petualangku menggelora. Tandanya ia mulai bernafsu berat, aku pun mengambil alih tangannya dan segera menjulurkan lidahku dan kumainkan di lubang kemaluannya yang lezat.Ia semakin menjadi, desahannya semakin keras dan geliat tubuhnya bagaikan cacing, “Ahhh… uhhh ayo lah puaskan aku…” ia pun mulai menggapai batang kemaluan ku yang sudah tegang, “Ayolah masukkan!” tanpa basa-basi aku pun menancapkan barangku ke lubang kemaluan nya.“Slep..
