Lepas dari kemacetan, sudah ampir magrib waktu aku sampe ke kos ponakan.Aku ketok-ketok pintu kamarnya, gak ada jawaban. Film Porno Di jok blakang ada tasku. Satu tanganku masih terus membelai pahanya, diapun terbaring pasrah menikmati belaianku, sementara aku sendiri membaringkan tubuhku miring di sisinya.Aku mencium bibirnya kembali, yang serta merta dibalasnya dengan hisapan pada lidahku. “Biar seger ja, kan nyetirnya jauh, mana macet banget lagi bgitu masuk jakarta”. Diujung kepalanya ada setitik cairan bening. Kemudian menyusul denyut-denyut berikutnya.Pada setiap denyutan dia rasakan nonoknya sepertinya disemprot air kawah yang panas. Terasa sekali kepala kontolku menembus nonoknya.“Hngk! “Mey, donatur kamu om2 ya”. ngghh..Mey-mey mau nyampe lagii..aargghh..!!” dia melenguh panjang, dia nyampe lagi. Kakinya mengejang menahan kedutan nonoknya yang memuntahkan cairan bening.
