Kalo’ boleh saya lihat sebentar gimana?” “Wah, ya, gimana ya. Bokep Colmek ‘Kan katanya situ belum biasa. Terlihat Bu Bekti sudah betul-betul asyik dan sibuk menjilati liang kewanitaanku. Saya merasa nikmat, kok”. Mudah-mudahan bisa dilanjutkan lebih mesra lagi dengan suaminya, tetapi jangan bilang, lho, dari saya.” “oo.., ya, ndak, toh, Jeng. Hah, hah, hah,.. Emm.. uuh. Tapi saya tutup mata saja, ah.”
Lalu kucium bibir kemaluannya sekali, chuph!! Sialan Bu Bekti tampaknya masih asyik menjilati sedangkan badanku sudah mulai lemas dan lelah. Situ masih jijik nggak?” “Sedikit, kok.”, jawabnya sembari tertawa, dan akupun ikut tertawa geli. Terlalu sering capek.”
“O, itu toh. Ceritaku ini sebenarnya malu untuk aku publish tetapi karena aku lihat banyak juga kiriman dari pembaca lain, maka dari itu aku beranikan untuk berbagi kepada pembaca setia cerita dewasa ini, memang kejadian yang aku alami sedikit memalukan tetapi disamping itu ada sisi lucu dan belum pernah aku alamai
