Pada usia SD, hobby mengintip orang mandi telah membakar otakku untuk lebih ‘encer’. Vidio Porno Perlahan kuputar, kuaduk, kukocok dengan pelan nan mersa.Lambat laun Lina mulai mengikuti irama yang kumainkan. Kupikir ada baiknya melepaskan ketegangan, karena besok hari terakhir di Ambon (setelah itu aku belum pernah ke Ambon lagi hingga sekarang Ambon dilanda tragedi)Di tempat karaoke, aku datangi bartender yang juga merangkap petugas hotel. Tangannya memegang erat tempat tidur.Perlahan dengan napas tersengal-sengal kakinya diangkat, ditariknya sebuah bantal, ia taruh di bawah pantatnya. Tanganku tak bisa kugerakkan dengan leluasa karena kedua tangan Lina mencengkeramnya bagai sedang memperkosa.“Ssst…, jangan bergerak dulu..”, begitu bisiknya. Saat setengah masuk, Lina berhenti bergerak, matanya semakin sendu, tatapannya jauh masuk ke alam mayaku. Seperti biasa hari pertama adalah hari perkenalan antar crew. “Kamu kenal Lex?”
“Dia sering ke mari jul…, katanya baru sekali liat kamu, kalo boleh kaosmu mau dia beli, katanya kaos joger cuma ada




















