Akhirnya kami bersepakat untuk mengabaikan Chie yang kemudian mengamuk dan memutuskan untuk mengikrarkan tali persahabatan antara kami bertiga. Jay bangkit berdiri dan menghampiriku. Bokep Tobrut Kuparkir mobilku di depan pekarangan rumahnya. “Ray, aku menyayangimu.”
Ah, Chie. Kuangkat telapak tangan di mataku, menariknya ke depan sehingga pipi gadis itu menyentuh pipiku. Ah. Menemuiku dan meminta maaf?”
Kutatap mata Jay, mencoba menyelami perasaannya, sama seperti dulu. Aku mengenalnya sejak pertama kali kuliah. “Ray…” kudengar gadis itu meratap terisak dalam dekapanku. Perkenalan kami sangat singkat, namun dari tatapan mata masing-masing aku dan dia langsung menyelami arti sebuah keakraban. Aku memang malas kuliah, aku harus mengakuinya. Jay memandang mataku, dan melengos ke arah lain. “Ray…” kudengar gadis itu meratap terisak dalam dekapanku. “Ray, Aku masih perawan.”
Ah! Akulah Ray.Kuusapkan keringat di wajahku ke kulit dada gadis di bawahku, sebelum aku bangkit berdiri dan memunguti pakaianku, mengenakannya, dan meninggalkan ruangan gelap itu, sesaat setelah Chie merangkulku
