Akhirnya aku pun pamit pulang. Bokep Mama Tapi masih kuselingi dengan banyolan, taku kalo dia marah. Sampai saat ini pun kalo aku ingat kejadian itu aku sering horny karena sensasi yang luar biasa aku rasakan waktu itu.. Aku sendiri masih asik bermain-main dengan pentilnya yang telah mengeras itu. Kebetulan beberapa temenku sering beli komputer rakitan lewat aku, salah satunya Ria ini. Dia pun berani membuka resleting celanaku kemudian merogoh ‘adikku’ yang sejak tadi minta diperlakukan lebih. Aku baru sekitar 2 tahun bekerja sekantor dengan dia, sementara dia telah 4 tahun di sana. Dia pun smakin keras mengocok-ngocok ‘adikku’ dan mempermainkan ibu jarinya di ujung ‘helmku’ yang memebuat aku semakin tak karuan. Di tengah perjalanan aku sempatkan mengucapkan terima kasih lewat sms. Aku memang sempat agak kaget bercampur senang karena sebagai lelaki normal tentu saja hal membuat naluri lelakiku bangkit.
