Ia segera melepaskan ikatan di kedua tangan dan kakiku, lalu jatuh duduk lemas di jok belakang. Ia duduk di kursi, diletakkannya kakiku di atas meja. Bokep Live Udah ga ada siapa-siapa lagi loh” terdengar suara Eva menyapaku. Kubuka lebih lebar kedua belah pahaku sehingga dengan mudah ia menciumi dan sesekali menjilatnya karena paha itu persis setinggi kepalanya. Tangannya mulai menggerayangi sekujur tubuhku, dipijat dan dielusnya kedua putingku, saat itu rasanya aku semakin ‘terbang’.Ia memanjakan vaginaku dengan pola gerakan penisnya yang berubah-ubah dan penetrasinya yang cepat. Aku dilanda kegalauan yang amat sangat, beberapa teman menyarankan untuk aborsi. Diusapkannya wajah brewoknya beberapa kali ke permukaan paha dalamku.Agaknya ia suka merasakan kemulusan pahaku di wajah dan pipinya. Ayah dari janin ini, tidak lain dan tidak bukan adalah Pak Oskar, si satpam perusahaan karena aku belum pernah ML dengan orang lain lagi selama ini.
