Dalam penampilan pun dia tidak seperti anak-anak pintar lain yang umumnya tidak fashionable dan hanya tau belajar saja. Imron tidak menjawab, hanya menatapi tubuh gadis itu yang saat itu terbungkus kaos pink berleher lebar dan celana jeans. Bokeb Dengan sangat berat hati dia harus menegarkan hati menerima kepahitan ini karena dia memilih yang kedua, demi ayahnya, keluarga satu-satunya yang begitu menyayangi dan membesarkannya.Dia kini pasrah saja ketika Pak Kahar naik ke ranjang dan berlutut diantara kedua pahanya. Mula-mula dicium-ciumnya paha mulus Ivana disertai sedikit jilatan, kemudian mulutnya terus merambat ke kemaluan gadis itu. “Emang, papa kenapa Pak ? “Jangan, jangan Pak, tadi kan udah janji” Ivana memelas dan merapatkan badan ke kepala ranjang sambil memeluk guling menutupi tubuhnya yang setengah telanjang. Kembali Ivana mengulum penis Pak Mamad sambil menerima sodokan-sodokan dari belakangnya.
