Busyet, pahanya putih sekali. Waktu saya sadar besoknya, Susan masih tertidur pulas di samping saya, masih tanpa busana dengan tubuh masih seindah sebelum saya bersenggama dengannya. Bokep Tante Batang kemaluan saya yang tegang mengeras menandakan bahwa saya sudah siap tempur kapan saja. Dia segera membuka dan mengangkangkan kedua pahanya lebar-lebar, membiarkan saya membenamkan muka saya di sekitar bibir vaginanya. Tangannya perlahan berganti posisi memeluk leher saya.Tangan saya yang tadi memegang pinggulnya, turun perlahan ke pangkal pahanya dan akhirnya saya berhasil merasakan betapa mulus dan lembutnya paha Susan. Rasanya saya seperti melayang terbang tinggi bersama Susan. Saya kagak mau konyol kepergok lagi bugil berduaan bersama dengannya. Birahi sayapun tambah terangkat. Susan membiarkan saya menikmati tubuhnya. Begitu pintu ditutup dan dikunci, saya langsung memeluk Susan yang sudah telnjang dada dan kembali melumat bibir mungilnya lalu meraba-raba tubuhnya sambil bersandar di tembok kamarnya.










