Safiq jadi terdiam dan menarik diri. Ditariknya tangan sang putra untuk masuk ke dalam rumah. XNXX Jepang Semuanya berubah saat Anis menerima surat panggilan dari sekolah keesokan harinya. ”Diam, Sayang. Kelentitnya yang sedang dijepit oleh Safiq, berkedut kencang saat cairannya menyembur deras membasahi lantai ruang tamu.”Hah, hah,” terengah-engah, Anis meremas pelan rambut Safiq yang duduk berjongkok di lantai. Perlahan mulutnya turun saat Anis menarik kepalanya. Nafasnya sudah memburu, terengah-engah. Wajahnya yang tampan menengadah, sementara kedua tangannya mencengkeram dan menekan payudara Anis kuat-kuat. Benar kan?” tuduh Anis.Safiq terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Ada rasa ingin merasakan, tapi juga ada rasa takut akan dosa. Benar kan?” tuduh Anis.Safiq terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Dalam hati Safiq berjanji, ia akan melakukannya untuk membalas budi baik Anis yang selama ini sudah merawat dan menyayanginya.”Kamu sudah salah paham, Fiq,” di luar dugaan, bukannya senang, Anis malah terlihat ketakutan.
