Pernah dengan setianya menemaniku beberapa tahun. Gawat pikirku. Bokep Indo Dan teringat Felly. Aku tidak tahu namanya, menurutku itu daster.Tampak dewasa sekali ia. “Duduklah dulu, kopimu sedang dibuatkan.”
Masih pura-pura lesu, aku kembali ke tempat duduk asalku.“Kamu kenapa lagi Rick?” Felly bertanya dengan lembut. Tanpa perhitungan.”
Senyumku berubah kecut. Aku sudah beres-beres ketika interkom itu berbunyi lagi. Omongannya yang menceritakan pengalaman dua tahun berpisah denganku tidak kudengarkan.Akhirnya acara makan siang selesai jam 14.00 dengan janji kami bertemu lagi nanti sepulangku dari kantor. Malah sebenarnya aku hanyalah Social Drinker yang hanya kebetulan agak terlalu social semalam. Setelah tarik urat syaraf sebentar karena kartu ajaibku tidak mau digesek, akhirnya aku terbebas setelah mereka mengawalku ke mesin ATM di Sarinah bawah. Ini yang kusukai dari cewek-cewek itu. kamu pernah menjadi seseorang yang sangat berarti bagiku,” ia terdiam sebentar. Entah apa kurangnya gadis cantik ini hingga aku menyia-nyiakannya.
>