Pak Gatot memandangi semua itu dengan mata terbelalak, wajahnya yang menurutku sangat jelek itu menunjukkan kegembiraan seperti baru menang lotere. Aku beranikan diri bertanya, “sendirian di sini Pak?” “Iya, memangnya kenapa?” jawabnya dengan sedikit gusar. Bokep Thailand Tepat saat aku mau menjerit dan memberontak, Pak Gatot langsung membungkam mulutku dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memegangi kedua pergelangan tanganku sekaligus di atas kepalaku. Tiba-tiba Pak Gatot langsung menubrukku dari samping dan menindih tubuhku di bawah tubuhnya yg besar dan wajah kami saling berhadapan dekat sekali. Pak Gatot hanya melihat sepintas ke arahku, sebelum menjawab cepat dengan nada sedikit membentak, “Ada apa?” Aku mulai menjelaskan permasalahanku dan kekhawatiranku. “Baik Pak, saya bisa, terima kasih,” jawabku sambil pamit pulang. “Kalo gitu ya kamu pasti bisa Vicki, dan mulai sekarang kamu nggak usah malu-malu, he he he,” balasnya sambil tertawa. Aku tersenyum sipu sementara Pak Gatot memegang kedua tanganku dan menaruhnya
