Entah apa yang ia rasakan, mungkin sama seperti yang kurasakan saat itu adalah kenikmatan hebat melakukan perbuatan penuh birahi.“Ohh.. sh.. Bokep Mom Aku mo ngomong tapi aku malu. Aku mau keluar nih..!”Akhirnya Ivone basah. Digoyang ke kanan dan kiri. ohh.. Haah.., bodo amat, sing penting awalnya dia yang minta..” ujarku dalam hati.Ivone kemudian bangkit menuju balkon kamar, “Kamu sering ke sini Dik..?” tanyanya.“Hm.. hh.. Aahh..! Diik, sakit. Easy come easy go aja deh. Tidak dapat kuucapkan dengan kata-kata kenikmatan yang kurasakan pada seluruh tubuhku.Kumaju-mundurkan pantatku dengan cepat sehingga terdengar ‘keceplok’ perutku menghantam pantatnya seiring dengan semakin liarnya aku menyetubuhi Ivone dari belakang. Kuhisap bibirnya dengan bernafsu. aku mau keluar, Tahan ya..!” pintaku.“Sreet.., sreett.., sreett..,” kurasakan ada semburan hangat bersamaan dengan keluarnya pelicin di kemaluanku, dia memelukku erat demikian pula aku.Kakinya dijepitkan pada pinggangku kuat-kuat seolah tidak dapat lepas.
