Aku segera membalasnya, ‘Aku ke sana’. Pakaianku mereka lucuti hingga tersisa bra dan celana dalamku saja. XNXX Bokep “Nama yang bagus…”, lanjutnya lalu menciumi pipiku.Pria lain yang memegangiku mulai bersorak, “Amoy yang ini cantik bagai artis…”, kata mereka sambil meraba-raba tubuhku. “Putih ya”, puji salah satu pria yang naik ke atas tubuhku. Pria itu mulai menggenjot vaginaku, sedangkan yang lain sedang asyik menyedoti susuku, sambil menunggu antrian untuk naik ke atas mulutku. “Hahahaha”, beberapa pria yang sudah menunggu di ranjang tertawa terbahak-bahak. Badanku gemetaran melihat tatapan mesum para om-om cabul itu. “Saya akan siapkan obatmu lagi”, kata dokter itu yang terlihat sedikit salah tingkah. ***
Aku terbangun paginya, pikiranku sedikit lega, tidak begitu pusing lagi. “Saya sakit mas…”, jawabku meminta belas kasihan. Pria yang menggenjot vaginaku sudah menarik penisnya, ia sepertinya sudah menyemprotkan sperma di vaginaku, “Asyik nih…”, katanya lalu memberikan posisinya kepada pria lain.
