Segar sehabis mandi, hampir aku balik lagi ketika menyadari dimeja makan Kak Dewi tengah sarapan ditemani kak Sinta. Vidio Bokep orang lagi dibaca juga !”, kak Dewi berusaha meraih majalahnya kembali. Kak Dewi Pulang !!! Aku terhenyak menahan nafas. Nafas kak Dewi tersengal-sengal. Kak Dewi hanya berbaring aja. itu kan selai kesukaanmu. Maksud Tedy… mmm jangan marah yah. Aku kemudian hanya bisa pasrah, merintih dan mendesah. Tiba-tiba aku mendengar kak Dewi mendesah pelan. Saat itu waktu menunjukan pukul 9.00, suasana rumah lengang dan sepi. Kak Dewi kelihatan protes, tapi protes kak Dewi dibalas dengan lumatan bibir kak Sinta. Belaian lembut tangan Kak Dewi sungguh membuat aku terlena. Lalu bergegas ia keluar dari kamarku. Namun kemudian otak warasku hadir. “Kak Dewiii… kak Sinta……, ini Tedy… asssshhh..ahh kak…aku juga..!”, aku merintih dan terus merintih. Kak Dewi segera mereguk minuman yang kusediakan untuknya itu. Tiba-tiba terdengar dering telp, bergegas aku bangun
