“Sllrrpp.. UUFF..”, Melani menjerit dan mengerang tidak karuan sambil mengejang-ngejang. Bokep aku pengen kehangatan spermamu sekali lagi..” pintanya sambil menggoyangkan pinggulnya, menepuk pantatku dan meremas pinggulnya. Anehnya, penisku seperti menuruti kemauan Melani. MMHH.. “Hmm.. jangan siksa aku, pleeaassee..” rengeknya.Perlahan kumasukkan penisku yang memang masih tegak ke memeknya yang ternyata sangat becek dan terasa panas akibat masih memendam gelora birahi. AAIIHH.. Dan akhirnya Melani roboh di atas dadaku dengan ekspresi wajah penuh kepuasan. Tak kusia-siakan, kulahap habis kedua putingnya yang menantang, rakus. Akhirnya pelan-pelan kujilati memek itu dengan rasa was-was takut Melani bangun. SSHSHH.. ayo.. ayo sayang.. Tak kusia-siakan, kulahap habis kedua putingnya yang menantang, rakus. Memek kamu bener2 enakk” bisikku ditelinganyaBibirku dan bibirnya saling berpangutan ditambah lagi lidahnya yang terus2 berjuang untuk masuk kedalam mulutnya lalu melilit2 lidahku, Lidah kami saling berbelit semakin bringas dan nafsu.
