Tidak lama kemudian Rina keluar dari kamar mandi, dia tetap berpakaian lengkap, kaos ketat dan celana kain ketat. Sementara itu Rina telanjang dan membelakangiku, aku lalu membalikkan dia.“Rin, orgasme kamu hebat banget deh..”“Oh.. Bokep STW kenapa..?”Aku mulai akrab dengan Rina, dan kalau ngomong sudah tidak nanggung-nanggung lagi, aku yakin dia sudah mengerti masalah sex.“Ya.. ah..”Setelah itu tidak lama kemudian keluarlah seorang cewek dari bawah tempat duduk cowok itu, wah.. juga..”Dalam hitungan tiga detik, “Crroot.., crroott.. yes… oh.. ah.. ya.. tahan.. kenapa..?”Aku mulai akrab dengan Rina, dan kalau ngomong sudah tidak nanggung-nanggung lagi, aku yakin dia sudah mengerti masalah sex.“Ya.. Biar kamu nggak tersiksa ama CD kamu, biar ngacengnya sempurna.”“Ya.., udah.. ter.. biar terlihat bebas..”“Buka aja..”Rina lalu mengangkat kedua tangannya memudahkanku melepas kaitan BH yang ada di belakang, susu Rina yang montok itu terpampang bebas di depan wajahku, dan aku langsung saja melahap habis susu Rina yang besar sekali.
