Untung ada tissue yang tercecer, sehinggaada alasan buat Wien.Ia mengambil tissue itu, sambil mendengar kabargembira dari wanita yang menunggu telepon. Vidio Sex Ayo. Aku perhatikania sejak bangkit hingga turun. kataseorang wanita setengah baya di depanku pelan.Aku tersentak. Aku menanti dengandebaran jantung yang membuncahbuncah. Bibirku melumat bibirnya.Jangan di sini Sayang..! katanya sedikit terengah.Oh ya. Akumeringis merasai sentuhan kulit jarinya. Ia terusmengelap pahaku. suara itu lagi, suara wanita setengahbaya yang kali ini karena mendung tidak lagi adakeringat di lehernya. Hangatnya,biar begitu, tetap terasa. Hanya suara kebetan majalahyang kubuka cepat yang terdengar selebihnya musiklembut yang mengalun dari speaker yang ditanam dilangitlangit ruangan.Langkah sepatu hak tinggi terdengar, pletakpletokpletok. Mbak Wien sudah turun. kataku.Ya itu.Ya ampun, aku membayangkan suara itu berbisik ditelingaku di atas ranjang yang putih.
